Selasa, 30 April 2013

KOTA TERPADU MAMMINASATA BANGUN JALAN BY PASS 50 KM





INDEPENDEN, MAKASSAR - Dirancang sejak tahun 1980, tapi baru tahun lalu terbit Peraturan Presiden No.55/2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata. Namun hingga saat ini belum banyak warga yang mengetahui persis mengenai rancangan pengembangan kawasan perkotaan terpadu meliputi Kota Makassar, Maros (ibukota Kabupaten Maros), Sungguminasa (ibukota Kabupaten Gowa), dan Takalar (ibukota kabupaten Takalar) alias Mamminasata tersebut.

Konsep Mamminasata ini seperti pengembangan kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dak Bekasi) dalam rangka mengatasi perkembangan pesat kota metropolitan Jakarta. Demikian halnya pengembangan kawasan Gerbang Kertaharja mengantisipasi laju perkembangan kota Surabaya, Jawa Timur.

Mamminasata meliputi areal 2.473 km persegi. Pusat kawasan pemukiman Kota Baru Mamminasata direncanakan berada dipersimpangan Rencana Jl. Bypass Mamminasata dan Rencana Terusan Jl. Abdullah Dg Sirua pada lokasi perbatasan Kecamatan Pattalassang, Gowa, dan Kecamatan Moncongloe, Maros.     

Luas wilayah kota baru tersebut sekitar 3.300 hektar, diproyeksikan ndapat menampung pemukim sebanyak 300 ribu jiwa hingga tahun 2029. Perhitungannya, dari 2,1 juta penduduk Mamminasata tahun 2009 akan mencapai 3,2 juta jiwa tahun 2009. Untuk mengatasi laju populasi penduduk rata-rata 1,7 % per tahun itulah, antara lain, kehadiran kota Baru Mamminasata.

Wilayah Samata-Bontorannu, Gowa diytetpkan menjadi kawasan pendidikan maminasata. Di sini sekarang sudah dibangun Fakultas Teknik, Unhas. Termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin sudah mengembangkan kampusnya ke wilayah ini.

Guna mempercepat pengembangan kawasan ini, menurut Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas Mamminasata, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel, Zulkatrnain Kitta, tahun 2013 sudah akan mulai dikerjakan pembangunan jalan bypass Maminasata sepanjang 50 km dengan lebar 42 meter.

Berapa banyak anggaran yang akan dikucurkan untuk jalan bypass Mamminasata tersebut, Andi Yurnita, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan Perkotaan, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel saya belum angka pastinya. ‘’Cukup besar, nilainya triliunan. Belum termasuk dana sharing dari Pemerintah Sulsel melalui APBD,’’ katanya kepada Independen.

Pembangunan kawasan metropolitan Mamminasata secara teknis dan operasional berada   dibawah kendali Badan Kerjasama  Metropolitan Mamminasata, saat ini diketuai  Wakil Gubernur Sulsel, H.Agus Arifin  Nu’mang.

Mastes Plan Metropolitan Mamminasata yang disepakatai  secara bersama antara Badan Kerjasama Metropolitan Mamminasata dengan empat kepala daerah se-kawasan Mamminasata. Bahkan,  DID (Detail Ingenering Desain) sudah  ada di tangan Dinas Bina Marga Provinsi Sulsel. Termasuk ketentuan garis sempadan 15 meter dari jalan bypass. Mamminasata.  ‘’Sudah ada acuan bagi  warga dan developer yang hendak membangun  perumahan di kawasan Mamminasata,’’ jelas Zulkarnain Kitta.     
Saat ini menurut HJ  Nurhaedah, Kepala Sub Seksi Penataan Ruang, Bidang Tata Ruang,  Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa, Pemkab Gowa intens melakukan koordinasi terkait pengendalian dan pembebasan lahan permukiman dari warga selaku pemilik tanah bersama pihak UPTD Mamminasata di bawah kendali Badan Kerjasama Mentropolitan Mamminasata.

‘’Kawasan Mamminasata terbuka untuk umum. Sekitar 30 persen areal lapangan golf bertaraf internasional yang ada di Pattalassang sekarang masuk kawasan Mamminasata,’’ papar Nurhaedah  yang kini juga menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa.

Masih di Kecamatan Pattallassang saat ini sedang dirancang pembangun Kawasan Industri Gowa (KIWA) seluas 925 hektar. Selain sebagai kawasan pengembangan pemukiman baru, Mamminasata diharapkan tumbuh sebagai kawasan industri.

Kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang kini dikembangkan sebagai kota baru di depan Pantai Losari oleh Pemprov Sulsel, juga merupakan bagian dari pengembangan Mamminasata. Di areal CPI tersebut sudah direncanakan akan dibangun Wisam Negara, plaza, mesjid, lapangan olah raga serta berbagai fasilitas kebutuhan perkotaan lainnya. Pihak JICA Jepang memberikan bantuan konsultan teknis terhadap rencana pengembangan kawasan Mamminasata.     

‘’Seluruh kawasan tata ruang wilayah kabupaten/kota  kawasan  Mamminasata telah  ditetapkan  dengan Perda. Kecuali  Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar, kini masih  terkendala penetapan luas RTH – Ruang Terbuka Hijaunya. Tapi sesuai arahan pemanfaatan ruang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan mulai tahun ini sudah diprogramkan penyusunan rencana  rinci  detail tata ruang dan peraturan zonasi yang  akan menjadi  acuan  perizinan, insentif, disinsentif, dan sanksi,’’ jelas  Zulkarnain Kitta. 

Dicopy dari, website INDEPENDEN:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar